translate

English French German Spain Italian Dutch
Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Merokok itu bikin awet muda! Gak Percaya?

Lho, kok begitu? jawabannya : memang selalu begitu, karena akan ada 1001 alasan para perokok untuk membenarkan alasan mereka untuk tetap merokok, tentu saja mereka akan awet muda, karna belum sempat tua,klo ky g7 udah waktunya game ofer.

Saya merokok 2 bungkus per hari. Kalau 2 x Rp. 10.000 x 365 hari = Rp.7.300.000, berarti sebanyak itu uang yang saya bakar selama setahun, pantas saja iklan rokok selalu tampil mentereng di prime locations di kota ini. Tetapi tetap saja saya sulit menghilangkan kebiasaan merokok

sedikit saya ingin berbagi cerita yg saya alami.Saya pernah hampir berkelahi dengan seorang anak muda(msh s'umuran jg sich) yang merokok didalam angkot, dengan alasan saya dan penumpang lain tidak mau jadi perokok pasif. Padahal di Pesantren,teman2 saya sesekali dipaksa menjadi perokok pasif karna saya merokok di depan mereka.Mungkin saat itu saya marah karena saya sendiri sedang kehabisan rokok, dan duit di dompet hanya cukup untuk ongkos angkot atau sedang pengin berlagak sok pahlawan karena penumpang angkotnya kebanyakan perempuan(cakep2 lagi cwe'y)……Pfuuuuuhhhh.

Berikut iklan layanan masyarakat Anti Rokok, yang bisa jadi bahan renungan kita.





















Read more »

kitab Safinatun Najah Fiima Yajibu `ala Abdi Ii Maulah


Kitab Safinah Annajah kitab karya” Sheikh Abdullah bin Saad bin Sumair al-Hadhrami”, yang membahas mengenai asas-asas fiqh dalam mazhab Shafi'i yang turut meliputi aspek tauhid dan tasawuf. Beliau adalah seorang ahli fiqh dan tasawwuf yang bermadzhab Syafi'i. Selain itu, beliau adalah seorang pendidik yang dikenal sangat ikhlas dan penyabar, seorang qodhi yang adil dan zuhud kepada dunia, bahkan beliau juga seorang politikus dan pengamat militer negara negara Islam. Beliau dilahirkan di desa Dziasbuh, yaitu sebuah desa di daerah Hadramaut Yaman, yang dikenal sebagai pusat lahirnya para ulama besar dalam berbagai bidang ilmu keagamaan.



Kitab Safinah memiliki nama lengkap "Safinatun Najah Fiima Yajibu `ala Abdi Ii Maulah" (perahu keselamatan di dalam mempelajari kewajiban seorang hamba kepada Tuhannya). Kitab ini walaupun kecil bentuknya akan tetapi sangatlah besar manfaatnya. Di setiap Pondok Pesantren atau pengajian di kampung-kampung kitab ini selalu ada untuk di pelajari, bahkan di hafalkan. di pesantren saya juga ada sistem ngaji yang namanya ngaji sorogan, yaitu guru memberi arti/makna dan santri besoknya harus menghafalkan yang kyai artikan/maknain. Kitab ini salah satu yang pertama di hafal dalam sistem sorogan di pesantren saya.

Kitab ini di jadikan kitab fiqih dasar yang pertama di pelajari karena Kitab ini mencakup pokok-pokok agama secara terpadu, lengkap dan utuh, dimulai dengan bab dasardasar syari'at, kemudian bab bersuci, bab shalat, bab zakat, bab puasa dan bab haji yang ditambahkan oleh para ulama lainnya. Kitab ini disajikan dengan bahasa yang mudah, susunan yang ringan dan redaksi yang gampang untuk dipahami serta dihafal. Seseorang yang serius dan memiliki kemauan tinggi akan mampu menghafalkan seluruh isinya hanya dalam masa dua atau tiga bulan atau mungkin lebih cepat.

Karena sangat pentingnya kitab ini para ulama sampai membuat syarah/penjelasan lebih lanjut dari kitab ini. Ada berbagai kita syarah syafinah Annajah di antaranya:
1. Kitab Kasyifatus Saja ala Safinatin Najah
2. Kitab Durrotu Tsaminah Hasyiyah ala Safinah
3. Kitab Nailur Raja Syarah Safinah Najah
4. Kitab Na.siimul Hayah Syarah Safinatun Najah
5. Kitab Innarotut tDuja Bitanlwiril Hija Syarah Safinah Najah


silakan klik link di bawah ini untuk melihat isi dari kitab safinal an-najah yang sudah di terjemahkan : http://www.ziddu.com/download/15492414/TerjemahanKitabSafinahAn-Najah.doc.html


Read more »

Apakah Kitab Kuning itu..??



Bismillah,
Apakah Kitab Kuning seakan-akan suatu "Momok" yang menakutkan ?
Kitab Kuning, disebut kitab kuning karena kertas buku yang berwarna kuning yang pada asal muasalnya dibawa dari Timur Tengah pada awal abad kedua puluh dan ditulis dengan huruf arab atau di Indonesia ditulis ulang dengan huruf Arab versi Melayu atau sesuai dengan daerah setempat. Misalnya : versi Jawa; ditulis dengan huruf Arab tetapi dengan bahasa Jawa. Versi Sunda, versi Melayu dll. Karena warna kertasnya berwarna kuning, akhirnya untuk memudahkan penyebutan kitab tersebut, maka dikatakan "Kitab Kuning", yaitu hakikat sebenarnya suatu kitab atau buku yang kertasnya berwarna kuning. Buku atau kitab ini umumnya diajarkan di Pondok-pondok Pesantren Tradisional.



Buku Putih, disebut buku putih karena kertas buku yang berwarna putih, dan ditulis pada umumnya menggunakan huruf Latin. Bisa jadi hasil dari terjemahan kitab kuning tadi. Bisa juga berupa buku yang ditulis bersumber dari berbagai referensi (maraji') dengan berbahasa Indonesia sehingga menjadi lebih mudah dimengerti dan dipahami bagi kalangan pembaca yang tidak mengerti bahasa Arab atau tidak bisa membaca tulisan yang menggunakan huruf Arab, baik versi Arab asli atau Arab Melayu dll. Namun perlu diperhatikan ! walaupun merupakan terjemahan, akan tetapi sesuai dengan maksud teks buku aslinya. Sumber pengambilan (referensi/maraji') jelas, dan dapat dilacak sesuai teks buku aslinya bagi yang mengerti bahasa Arab. Buku ini juga memuat huruf Arab, terutama ayat-ayat Al Qur'an dan Hadits-hadits, hanya saja dengan terjemahan huruf Latin.

Ummat Islam Indonesia menggunakan kata yang berbeda untuk menyebut buku-buku yang ditulis dengan huruf Latin dan huruf Arab. Untuk buku-buku yang berhuruf Latin, mereka menyebutnya "Buku", sedangkan yang behuruf Arab, mereka menyebutnya "Kitab".

Format Kitab Kuning yang paling umum dipakai lebih sedikit kecil dari kertas kuarto (ukuran 26 cm) dan tidak dijilid, tetapi ada juga yang dijilid. Lembarang-lembaran (koras-koras) yang tak terjilid tadi dibungkus kulit sampul, sehingga para santri dapat membawa hanya satu halaman yang kebetulan sedang dipelajari saja. Umumnya huruf arab ditulis atau dicetak tanpa mengunakan harakat (tanda baca), atau dikenal dengan istilah "Arab Gundul" atau "Pegon".

Sebenarnya tidak berbeda seandainya kitab tadi dicetak dengan memakai kertas berwarna putih, hanya saja sebagian penerbit sengaja mencetak kitab-kitab tersebut di atas kertas berwarna kuning, karena tampaknya kitab berwarna kuning ini juga menjadi kelihatan lebih klasik di pikiran para pemakainya atau pembacanya. Bahkan harga kitab kuning cetakan versi Beirut misalnya, relative agak mahal harganya daripada cetakan versi Indonesia. Walaupun isi tidak ada perbedaan sama sekali.

Dibawah ini, contoh sebagian Judul-judul kitab kuning atau dianggap Kitab Kuning yang beredar di Indonesia:

Bidang Fiqh:
Fathul Mu'in, Ianah Thalibin, Taqrib, Fath Al Qarib al Mujib, Kifayatul Akhyar, Bajuri, Iqna', Minhaj At Thalibin, Minhaj at Thullab, Fathul Wahab, Mahalli, Minhajul Qawwim, Safinah, Kasyifat Al Saja, Sullam al Taufiq, Tahrir, Riyadh al Badiyah, Sullam Munajat, Uqud al Lujain, Sittin/Syarah Sittin, Muhazzab, Bughyat al Mutarasyidin, Mabadi Fiqhiyah, Fiqh Wadih, Sabilal Muhtadin.

Bidang Ushul Fiqh :

Waraqat/Syarah al Waraqat, Lathaif al Isyarat, Jam'ul Jawami', Luma', Al Asybah wa al Nadhir, Bayan, Bidayah al Mujtahid,

Bidang Aqidah :
Ummul Barahin, Sanusi, Dasuqi, Syarqawi, Kifayatul Awam, Tijanud Daruri, Aqidatul Awam, Nuruzh Zhulam, Jauharut Tauhid, Tuhfatul Murid, Fathul Majid, Jawahirul Kalamiyah, Husnul Hamidiyah, Aqidatul Islamiyah.

Bidang Tata Bahasa Arab, Tajwid dan Logika :
1. Ilmu Sharf : Kailani/Syarah Kailani, Maqshud/Syarah Maqshud, Amtsilatut Tashrifiyyah, Bina'.

2. Ilmu Nahwu : Jurumiyah/Syarah Jurumiyah, Imrithi/Syarah Imrithi, Mutammimah, Asmawi, Alfiyah, Ibnu Aqil, Dahlan Alfiyah, Qatrun Nada, Awamil, Qawaidul 'Irab, Nahwu Wadhih, Qawaidul Lughat.

3. Balagah : Jauharul Maknum, Hidayatus Shiban.

4. Mantiq : Sullamul Munauraq, Idhahul Mubham.

Bidang Tafsir Al Qur'an :
Tafsir Jalalain, Tafsirul Munir, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Baidhawi, Jamiul Bayan (Tafsir Thabari), Tafsir Maraghi, Tafsirul Manar.

Ilmu Tafsir : Itqan, Itmamud Dirayah

Bidang Hadits :
Bulugul Maram, Subulus salam, Riyadhus Shalihin, Shahih Bukhari, Tajridush Sharih, Jawahir Bukhari, Shahih Muslim/Syarah shahih Muslim, Arbain Nawawi, Majalisus Saniyah, Durratun Nasihin, Tanqihul Qaul, Mukhtarul Ahadits, Ushfuriyah, Baiquniyah, Minhatul Mugits.

Bidang Akhlaq dan Tasawwuf :
Ta'limul Muta'alim, Wasaya, Akhlaq lil Banat, Akhlaq lil Banin, Irsyadul Ibad, Ihya Ulumuddin, Sairus Salikin, Bidayatul Hidayah, Maraqil Ubudiyah, Hidayatus Salikin, Minhajul Abidin, Sirajut Thalibin, Al Hikam, Hidayatul Adzkiya, Kifayatul Atqiya, Risalatul Muawanah, Nashaihud Diniyah, al Azkar.

Sirah Nabawiyah :
Khulashah Nurul Yaqin, Barzanji, Dardir.
-----------------------------------------------------

SEKILAS TENTANG KITAB KUNING

Kitab kuning adalah istilah yang disematkan pada kitab-kitab berbahasa Arab, yang biasa digunakan di banyak pesantren sebagai bahan pelajaran. Dinamakan kitab kuning karena kertasnya berwarna kuning.
Sebenarnya warna kuning itu hanya kebetulan saja, lantaran dahulu barangkali belum ada jenis kertas seperti zaman sekarang yang putih warnanya. Mungkin di masa lalu yang tersedia memang itu saja. Juga dicetak dengan alat cetak sederhana, dengan tata letak lay-out yang monoton, kaku dan cenderung kurang nyaman dibaca. Bahkan kitab-kitab itu seringkali tidak dijilid, melainkan hanya dilipat saja dan diberi cover dengan kertas yang lebih tebal.

Namun untuk masanya, kitab kuning itu sudah sangat bagus, ketimbang tulisan tangan dari naskah aslinya.
Sampai hari ini sebenarnya kitab kuning masih ada dijual di toko-toko kitab tertentu. Sebab pangsa pasarnya pun masih ada, meski sudah jauh berkurang dengan masa lalu. Yang menarik, harganya pun sangat bersaing. Bayangkan, kitab-kitab itu hanya dijual dengan harga Rp 5.000-an saja hingga Rp 10.000, tergantung ketebalannya. Padahal isinya tidak kurang ilmiyah dan bagus dari buku-buku mahal yang berharga jutaan. Kalau dibandingkan dengan cetakan modern, uang segitu hanya bisa buat beli buku saku tipis sekali.

Adapun dari sisi materi yang termuat di dalam kitab kuning itu, sebenarnya sangat beragam. Mulai dari masalah aqidah, tata bahasa Arab, ilmu tafsir, ilmu hadits, imu ushul fiqih, ilmu fiqih, ilmu sastra bahkan sampai cerita dan hikayat yang tercampur dengan dongeng. Keragaman materi kitab kuning sesungguhnya sama dengan keragaman buku-buku terbitan modern sekarang ini.

Secara umum, keberadaan kitab-kitab ini sesungguhnya merupakan hasil karya ilmiyah para ulama di masa lalu. Salah satunya adalah kitab fiqih, yang merupakan hasil kodifikasi dan istimbath hukum yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Para santri dan pelajar yang ingin mendalami ilmu fiqih, tentu perlu merujuk kepada literatur yang mengupas ilmu fiqih. Dan kitab kuning itu, sebagiannya, berbicara tentang ilmu fiqih.

Sedangkan ilmu fiqih adalah ilmu yang sangat vital untuk mengambil kesimpulan hukum dari dua sumber asli ajaran Islam. Boleh dibilang bahwa tanpa ilmu fiqih, maka manfaat Al-Quran dan As-Sunnah menjadi hilang. Sebab manusia bisa dengan seenaknya membuat hukum dan agama sendiri, lalu mengklaim suatu ayat atau hadits sebagai landasannya.

Padahal terhadap Al-Quran dan Al-Hadits itu, kita tidak boleh asal kutip seenaknya. Harus ada kaidah-kaidah tertentu yang dijadikan pedoman. Kalau semua orang bisa seenaknya mengutip ayat Quran dan hadits, lalu kesimpulan hukumnya bisa ditarik kesana kemari seperti karet yang melar, maka bubarlah agama ini. Paham sesat seperti liberalisme, sekulerisme, kapitalisme, komunisme, bahkan atheisme sekalipun, bisa dengan seenak dengkulnya mengutip ayat dan hadits.

Maka ilmu fiqih adalah benteng yang melindungi kedua sumber ajaran Islam itu dari pemalsuan dan penyelewengan makna dan kesimpulan hukum yang dilakukan oleh orang-orang jahat. Untuk itu setiap muslim wajib hukumnya belajar ilmu fiqih, agar tidak jatuh ke jurang yang menganga dan gelap serta menyesatkan.

Salah satu media untuk mempelajari ilmu fiqih adalah dengan kitab kuning. Sehingga tidak benar kalau dikatakan bahwa kitab kuning itu menyaingi kedudukan Al-Quran. Tuduhan serendah itu hanya datang dari mereka yang kurang memahami duduk masalahnya.

Namun bukan sebuah jaminan bahwa semua kitab kuning itu berisi ilmu-ilmu syariah yang benar. Terkadang dalam satu dua kasus, kita menemukan juga buku-buku yang kurang baik yang ditulis dengan format kitab kuning. Misalnya buku tentang mujarrobat, atau buku tentang ramalan, atau tentang doa-doa amalan yang tidak bersumber dari sunnah yang shahih, atau cerita-cerita bohong yang bersumber dari kisah-kisah bani Israil , juga ditulis dalam format kitab kuning.

Jenis kitab kuning yang seperti ini tentu tidak bisa dikatakan sebagai bagian dari ilmu-ilmu keIslaman yang benar. Dan kita harus cerdas membedakan materi yang tertuang di dalam media yang sekilas mungkin sama-sama sebagai kitab kuning. Dan pada hakikatnya, kitab kuning itu hanyalah sebuah jenis pencetakan buku, bukan sebuah kepastian berisi ilmu-ilmu agama yang shahih. Sehingga kita tidak bisa menggeneralisir penilaian kita tentang kitab kuning itu, kecuail setelah kita bedah isi kandungan materi yang tertulis di dalamnya.
Wallahu 'alam.






Copas dari : http://www.abuayaz.co.cc/2010/05/kitab-kuning-apa-sih-kitab-kuning-itu.html#ixzz1QLciULeY

Read more »

falsafah psht

Mohon dapat dipahami,hayati dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari



Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe, Banter tan Mbancangi, Dhuwur tan Ngungkuli (Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih; Cepat tanpa harus mendahului; Tinggi tanpa harus melebihi)


Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

Sepira gedhining sengsara yen tinampa among dadi coba (seberat apapun cobaan yang diterima manusia jika dijalani dengan lapang dada akan diperoleh hikmah yang tidak terkira.)

Sak apik-apike wong yen aweh pitulungan kanthi dhedhemitan (Sebaik-baiknya manusia jika memberikan pertolongan dengan ikhlas tanpa pamrih dan tidak perlu diketahui orang lain).

Aja waton ngomong ning ngomong kang ngango waton (jangan suka berbuat jelek pada sesama berbuatlah kebajikan pada sesama).

Aja seneng gawe ala ing liyan, apa alane gawe senenge liyan (jangan suka mencelakakan orang lain, tidak ada jeleknya membuat senang orang lain).

Aja sok rumangsa bisa, nanging sing bisa rumangsa (jangan merasa diri paling super, tapi sadar diri dan sadar akan keberadaan orang lain).

Ngundhuh wohing pakarti, sapa nandur bakal ngundhuh (segala darma pasti akan berubah, apapun perbuatan yang kita lakukan pasti akan kembali pada diri kita sendiri).

Read more »

GUNZILA TERAKHIR